"PLAGIAT".,,identik dengan menzolimi diri sendiri !!!. Diberdayakan oleh Blogger.

heubring euyy.....

heubring euyy.....

Cari Blog Ini

RSS

Organisasi

BAB I
PENDAHULUAN

1.        Latar Belakang
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. atau dapat disebut sebagai bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan organisasi dan tujuan individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak (pengurus organisasi dan anggota organisasi) untuk bersama-sama berusaha saling memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat yang berwenang.
Istilah organisasi sering kita dengar bahkan dari tingkat sekolah menengah pertama (SMP) sudah di kenalkan dengan organisasi OSIS bahkan di kehidupan bermasyarakat semacam arisan ibu2, suatu organisasi pasti banyak memiliki visi dan misi. dan berbeda-beda dengan setiap organisasi lainnya karena setiap organisasi memiliki tujuan masing. dari beberapa artikel yang saya baca dapat disimpulkan pengertian organisasi adalah : organisasi merupakan suatu system atau perkumpulan yang disusun dalam kelompok, untuk bekerja sama mencapai suatu tujuan bersama.
Dewasa ini banyak bentuk organisasi di masyarakat, misalnya negara, partai politik, perkumpulan masyarakat, bahkan bentuk organisasi yang paling kecil yaitu keluarga dan lain sebagainya. Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum, yaitu sebagai suatu lembaga atau fungsional, seperti perguruan tinggi, rumah sakit, perwakilan pemerintah, perwakilan dagang, perkumpulan olah raga dan lain sebagainya, lainnya sebagai proses pengorganisasian pengalokasian dan penugasan para anggotanya untuk mencapai tujuan yang efektif.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.       Perencanaan Organisasional
Perencanaan organisasi adalah proses menentukan bagaimanan organisasi bisa mencapai tujuannya. Perencanaan adalah proses menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan organisasi untuk mencapai tujuannya. Dalam istilah resmi perencanaan didefinisikan sebagai perkembangan sistematis dari pogram tindakan yang ditunjukan pada pencapaian tujuan bisnis yang telah disepakati dengan proses analisa, evaluasi, seleksi diantara peluang-peluang yang diprediksi terlebih dahulu. Perencanaan organisasi mempunyai dua maksud: perlindungan dan kesepakatan (protective dan affirmative).
Keuntungan Program Perencanaan:
A.      Membantu wiraswastawan berorientasi ke masa depan
B.       Koordinasi keputusan
C.       Menenkankan tujuan organisasional
Kekurangan Program Perencanaan:
A.      Penekanan pada program perencanaan akan memakan banyak waktu manajemen
B.       Manajemen harus membagi antara waktu yang digunakan dalam perencanaan dengan waktu yang digunakan untuk fungsi manajemen lainnya.
Sumber : Wiratmo, Maskur. Pengantar Kewiraswastaan-kerangka dasar memasuki dunia bisnis. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. 1996

2.       Definisi Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen. Pengorganisasian yang sesuai dari sumber daya-sumber daya tersebut akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari penggunaannya. Henry fayol telah mengembangkan enam belas garis pedoman umum yang bisa digunakan ketika mengorganisasi sumber daya-sumber daya. Walaupun garis pedoman tersebut dipublikasikan di Inggris pada tahun 1949, garis pedoman tersebut masih merupakan saran yang bernilai bagi wirausahawan dewasa ini.
A.    Menyiapkan dan melaksanakan rencana operasional secara bijaksana
B.       Mengorganisasi faset kemanusiaan dan bahan sehingga konsisten dengan tujuan-tujuan, sumber daya-sumber daya, dan kebutuhan dari persoalan tersebut.
C.       Menetapkan wewenang tunggal, kompeten, enerjik, dan menuntun (struktur manajemen formal).
D.      Mengkoordinasi semua aktivitas-aktivitas dan usaha-usaha.
E.       Merumuskan keputusan yang jelas, berbeda, dan tepat.
F.        Menyusun bagi seleksi yang efisiensi sehingga tiap-tiap departemen dipimpin oleh seorang manajer yang kompeten.
G.      Mendefinisikan tugas-tugas.
H.      Mendorong inisiatif dan tanggung jawab.
I.          Memberikan balas jasa yang adil dan sesuai bagi jasa yang diberikan.
J.          Memfungsikan sanksi terhadap kesalahan dan kekeliruan.
K.      Mempertahankan disiplin.
L.       Menjamin bahwa kepentingan individu konsisten dengan kepentingan umum dari organisasi.
M.     Mengakui adanya satu komando.
N.      Mempromosikan koordinasi bahan dan kemanusiaan.
O.      Melembagakan dan memberlakukan pengawasan.
P.       Menghindari adanya pengaturan, birokrasi (red tape) dan kertas kerja.
Sumber: 

3.       Pembagian Tenaga Kerja
Konsep pembagian tenaga kerja diberikan pada berbagai bagian tugas tertentu diantara sejumlah anggota organisasi sehingga produksi dibagi menjadi sejumlah langkah-langkah/tugas-tugas dengan tanggung jawab penyelesaian yang diberikan pada individu tertentu
Keuntungan dan Kerugian Pembagian Tenaga Kerja
Keuntungan :
A.    Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu meningkat
B.     Tenaga kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain
C.     Pekerja memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien
D.    Pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan produk

Kerugian :
A.      Pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variabel manusia
B.       Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun
Sumber:

4.       Wewenang
Menurut Handoko (2003:212) Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Ada dua pandangan yang sal-ing berlawanan mengenai sumber wewenang, yaitu:
A.      Teori formal  (padangan klasik)
Pandangan wewenang  formal menyebutkan bahwa wewenang adalah di-anugerahkan; wewenang ada karena seseorang diberi atau dilimpahi ataudiwarisi hal tersebut.
B.       Teori Penerimaan (acceptance theory of authority)
Wewenang timbul hanya bila hal itu diterima oleh kelompok atau individukepada siapa wewenang tersebut dijalankan, dan ini tidak tergantung pada penerima (receiver).Chester Barnard mengatakan bahwa seseorang bersedia menerima komu-nikasi yang bersifat kewenangan bila memenuhi :
a)                 Memahami komunikasi tersebut
b)                Tidak menyimpang dari tujuan organisasi
c)                  Tidak bertentangan dengan kepentingan pribadi
d)               Mampu secara mental dan fisik untuk mengikutinya
            Menurut Chester Barnard akan makin banyak perintah manajer yang diterima dalam jangka panjang jika :
a.    Saluran formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota organisasi
b.   Tiap anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui mana dia menerima perintah
c.    Lini komunikasi antara manajer bawahan bersifat langsung
d.   Rantai komando yang lengkap
e.    Manajer memiliki keterampilan komunikasi yang memadai
f.     Manajer menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional
g.   Suatu perintah secara otentik memang berasal dari manajer
Menurut Barnard teknik-teknik komunikasi menentukan bentuk dan ekonomi internal organisasi. Ketiadaan teknik yang sesuai akan menghilangkan kemungkinan menerima tujuan sebagai suatu dasar organisasi.


BAB III
PENUTUP

1.     Kesimpulan
-          Perencanaan organisasi adalah proses menentukan bagaimanan organisasi bisa mencapai tujuannya.
-          Henry fayol telah mengembangkan enam belas garis pedoman umum yang bisa digunakan ketika mengorganisasi sumber daya-sumber daya.
-          Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.
-          Ada dua pandangan yang sal-ing berlawanan mengenai sumber wewenang, yaitu Teori formal  (padangan klasik) dan Teori Penerimaan (acceptance theory of authority).
-          MenurutBarnard teknik-teknik komunikasi menentukan bentuk dan ekonomi internal organisasi. Ketiadaan teknik yang sesuai akan menghilangkan kemungkinan menerima tujuan sebagai suatu dasar organisasi.
-          Konsep pembagian tenaga kerja diberikan pada berbagai bagian tugas tertentu diantara sejumlah anggota organisasi sehingga produksi dibagi menjadi sejumlah langkah-langkah/tugas-tugas dengan tanggung jawab penyelesaian yang diberikan pada individu tertentu,

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

tentang kewirausahaan

Kewirausahaan


PROLOG

            Dalam kehidupan ini, kita dituntut untuk selalu berjuang dan pantang menyerah di setiap urusannya. Selama jantung masih berdetak, kita harus senantiasa menggunakannya dengan sebaik-baiknya. Pekerjaan yang tak sesuai, hutang sana sini, partner yang tak dapat dipercaya, dan masalah-masalah lainnya adalah sebuah bakal yang akan menjadi buah keberhasilan kita asalkan kita mau berusaha.

            Berbuat baik adalah contoh paling mudah untuk mencapai itu semua. Berani bermimpi setinggi-tingginya serta didasari dengan kepercayaan diri yang penuh kita pasti akan mendapatkan apa-apa yang kita inginkan. Seperti dalam kutipan film “The Secret” bahwa ada sebuah hukum yang disebut hukum ketertarikan atau Law Attraction. Pada hukum tersebut dijelaskan bahwa manusia memiliki sebuah kekuatan rahasia yang tersembunyi di dalam diri manusia yang paling dalam. Dan begitu luar biasanya seseorang yang bisa mengeluarkannya atau menggunakan kekuatan tersebut. Kekuatan itu menggunakan daya pikir dan imajinasi yang tinggi kemudian dikombinasikan dengan emosional yang terkontrol lalu dilapisi dengan spiritual atau hubungan manusia dengan Tuhan  Yang Maha Esa. Setelah manusia melakukan hal itu semua, mereka akan dapat mencapai itu apa yang mereka impikan bahkan sampai menembus alam semesta.

Dunia kewirausahaan mempunyai banyak makna didalamnya. Dan orang-orang yang berada dalam dunia tersebut bukanlah orang-orang biasa melainkan orang-orang yang mempunyai ambisi besar dan mampu mengeluarkan kekuatan rahasia dari dalam  dirinya. Meskipun ada salah satu diantara mereka yang gagal, mereka senantiasa akan bangkit kembali demi mewujudkan apa yang ia impikan. Orang-orang yang berkecimpung di dunia kewirausahaan juga bagaikan seorang pahlawan yang menolong orang-orang yang tak berdaya dalam kehidupannya.


DEFINISI KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan (Inggris: Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.

SIKAP KEWIRAUSAHAAN

Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
  • Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya . Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
  • Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
  • Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan olehwirausahawan.
  • Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
  • Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
  • Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya. Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.

FAKTOR KEGAGALAN DALAM KEWIRAUSAHAAN

Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
  • Tidak kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
  • Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
  • Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
  • Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
  • Lokasi yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
  • Kurangnya pengawasan peralatan.
Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
  • Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
  • Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.

PERAN WIRAUSAHA DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL
Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.
Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
  • Menciptakan lapangan kerja
  • Mengurangi pengangguran
  • Meningkatkan pendapatan masyarakat
  • Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
  • Meningkatkan produktivitas nasional
Banyak keuntungan yang bisa kita ambil dari hasil usaha kita. Dan banyak pula resiko yang dihadapi pada saat menjalani usaha yang kita buat. Karena itu kita harus pandai-pandai dalam mencari peluang dan selalu siap menghadapi hari esok yang tak memungkinkan akan terus berpihak kepada diri kita. Sesuatu yang selalu kita tanamkan dalam diri kita adalah jiwa kewirausahaan yang tinggi dan berniat untuk menolong orang lain, itu semua adalah sebuah modal yang paling berharga dibandingkan sebuah materi yang berlimpah.

Demikian makalah yang saya buat ini semoga bermanfaat bagi kita semua dan mohon maaf apabila terdaat susunan kata-kata yang kurang jelas. Terima kasih

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS